Salah satu bentuk pelestarian budaya daerah dan promosi wisata yang bisa ditempuh adalah dengan memilih duta budaya yang sekaligus biasanya merangkap sebagai duta wisata. Langkah ini biasanya menjadi satu even yang biasanya menarik minat banyak generasi muda. Peranan mereka yang akan menjadi orang-orang yang mengampanyekan seputar pelestarian budaya dan menggalang kunjungan wisata ke daerah. Langkah pemilihan duta budaya atau duta wisata ini tampaknya sudah menunjukkan riaknya di Sulawesi Barat.
Setelah beberapa bulan yang lalu diadakan pemilihan "Tommuane-Towaine Mandar"
di kab. Majene yang dipusatkan di Gedung Assamalewuang, sekitar
beberapa hari lalu juga dilaksanakan pemilihan "Keke Muane-Baine
kabupaten Mamuju 2013". Kedua kegiatan ini adalah even di tingkat
kabupaten yang nantinya pemenangnya akan mendapat kesempatan untuk
berkompetisi di jenjang setingkat provinsi di pemilihan "Kakaq-Kandiq
Sulawesi Barat". Kontes-kontes ini sedikit banyak bisa memberikan
pendidikan budaya daerah untuk masyarakat modern yang saat ini awam
terhadap budaya-budaya lokal.
Apakah anda awam dengan istilah Keke Muane dan Keke Baine?
Mari kita lihat makna kata "Keke" lebih dalam. Keke Baine dan Keke
Muane adalah sebutan bagi putra putri Mamuju.. Keke berarti "Pusaka",
"keris", "tombak", atau "alat perang kerajaan" yang ada di Manakarra.
Sementara pengertian "Baine" adalah wanita dan Muane adalah "Pria".
Mengapa kata Keke disatukan dengan Baine dan Muane. Hal itu karena
maknanya yang diharapakan berarti "senjata" yang paling tepat dalam
menjaga daerah adalahpara pemuda. Pengertian lain juga mengatakan Bahwa
kata "Keke" berasal dari kata "Nakeke" yang berarti "Anak", sehingga
jika merujuk ke Keke Muane yaitu anak pria dan Keke Baine yaitu anak
wanita.
Kegiatan pemilihan Keke Muane-Keke
Baine Mamuju Sulawesi Barat 2013 baru saja usai dan melahirkan dua
orang pemenang, satu pria dan satunya wanita. Saat ini, mari kita
menyapa pemenang di kategori Keke Baine "Dian Nur Afria Ditha". Lahir
dengan nama lengkap "Dian Nur Afria Ditha" biasa dipanggil dengan nama "Ditha" gadis
berperawakan manis yang masih berstatus pelajar di SMA Negeri 1
mamuju Kelas XII Exacta 3. masuk dalam kelompok kelas eksakta tidak
membuatnya menjadi sombong, termasuk cukup luwes bergaul dikalangan
teman-teman sekelasnya. Gadis yang hobi membaca komik dan travelling ini
dulu menamatkan pendidikan di SD Negeri 1 Mamuju, SMP Negeri 1 Mamuju,
saat ini tinggal di Jl. Ir. H. Juanda No. 84 (Timbu).
![]() |
Saat Kemenangan Ditha sebagai Keke Baine Mamuju Sulawesi Barat Foto : Harris Rinaldi |
Sebagian besar pendidikan dasar hingga menengahnya ia habiskan di
kabupaten Mamuju, dan saat mememangkan pemilihan Keke Baine ia mewakili
kecamatan Pangale, berpasangan dengan pemenang Keke Muane dari
kecamatan Sampaga II. Menurut juri yang mewakili dari pihak pajak,
Harris Rinaldi, "keke baine tahun ini cukup cerdas dan smart, hal ini
yang paling menonjol saat di panggung' betapa kemudian potensi-potensi
muda ini yang begitu diharapkan saat ini.
Ketika kami bertanya kepada pemenang Keke Baine 2013 tahun ini "apa motivasi anda ikut pemilihan keke muane -baine ?" ia menjawab "menguji sampai batas mana saya mengenal budaya saya sendiri dan ingin melestarikan budaya khususnya Sulawesi Barat di kalangan generasi muda" jawaban yang singkat dan berisi betapa kemudian saat ini masih ada kesadaran akan budaya lokal yang semaik tergerus.
Lalu kemudian kami bertanya lagi pertanyaan selanjutnya "Menurut anda budaya Sulawesi Barat saat ini bagaimana? ia pun menjawab "Menurut saya masih tetap kental tapi tidak sekental dahulu karena sekarang sudah banyak generasi muda yang terkena pengaruh modernisasi" fakta bahwa hari ini memang pengaruh buday luar tidak bisa dinafikkan telah diadopsi oleh generasi muda dan bergerak melupakan budaya-budaya lokal yang masih penuh dengan nilai kesopanan.
Ditanyai soal "Bagaimana peranan pemuda untuk melestarikan budaya? " ia pun menjawab "Salah satunya mengadakan kegiatan yang lebih banyak dan berbau kebudayaan serta membantu pemerintah mempromosikan kebudayaan melalui teknologi saat ini misalnya lewat sosial media (twitter, facebook dll).
Kemudian kami bertanya lagi soal "Pengalaman paling mengesankan selama ikut pemilihan Keke Muane -Baine?" ia pun menjawab "Saat perkenalan awal"
Berikut adalah foto hasil dokumentasi saat kemenangan "Ditha" dalam pemilihan Keke Muane-Baine Mamuju Sulawesi Barat di balroom hotel D'Maleo Mamuju
Ketika kami bertanya kepada pemenang Keke Baine 2013 tahun ini "apa motivasi anda ikut pemilihan keke muane -baine ?" ia menjawab "menguji sampai batas mana saya mengenal budaya saya sendiri dan ingin melestarikan budaya khususnya Sulawesi Barat di kalangan generasi muda" jawaban yang singkat dan berisi betapa kemudian saat ini masih ada kesadaran akan budaya lokal yang semaik tergerus.
Lalu kemudian kami bertanya lagi pertanyaan selanjutnya "Menurut anda budaya Sulawesi Barat saat ini bagaimana? ia pun menjawab "Menurut saya masih tetap kental tapi tidak sekental dahulu karena sekarang sudah banyak generasi muda yang terkena pengaruh modernisasi" fakta bahwa hari ini memang pengaruh buday luar tidak bisa dinafikkan telah diadopsi oleh generasi muda dan bergerak melupakan budaya-budaya lokal yang masih penuh dengan nilai kesopanan.
Ditanyai soal "Bagaimana peranan pemuda untuk melestarikan budaya? " ia pun menjawab "Salah satunya mengadakan kegiatan yang lebih banyak dan berbau kebudayaan serta membantu pemerintah mempromosikan kebudayaan melalui teknologi saat ini misalnya lewat sosial media (twitter, facebook dll).
Kemudian kami bertanya lagi soal "Pengalaman paling mengesankan selama ikut pemilihan Keke Muane -Baine?" ia pun menjawab "Saat perkenalan awal"
Berikut adalah foto hasil dokumentasi saat kemenangan "Ditha" dalam pemilihan Keke Muane-Baine Mamuju Sulawesi Barat di balroom hotel D'Maleo Mamuju
![]() |
Keke Baine Mamuju Sulawesi Barat Foto : Harris Rinaldi Sumber : http://kampung-mandar.web.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya Islam dan saya Orang baik. Jadi, jika ingin meninggalakan pesan atau komentar saya mohon dengan menggunakan kata-kata yang sopan.